Kamis, 13 Oktober 2011

tomorrow, who knows?

karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi esok.
edisi kali ini, saya akan banyak mem-flashback apa saja yang telah dan belum saya lakukan.
mengingat besok adalah hari yang begitu saya takutkan. Ya, saya takut teman. Memang, hari itu tak ada nilainya sama sekali, nothing special with tomorrow! Tapi, bagai sebuah bom waktu yang siap meledak! Detik demi detiknya sedang berjalan sekarang. Ya,setidaknya seperti itu yang saya rasakan.
Saya mau berceloteh, biarlah jelas atau tidak, sekedar menuangkan uneg-uneg dalam hati. *haha,apa sih res?
Saya takut. Saya takut! Saya takut?
Ah, apa kau mengerti apa perbedaan rasa yang saya sampaikan dari ketiga pernyataan saya di atas walaupun komposisinya sama.
22.
kalau saya seorang siswa,maka saya tak suka dengan angka ini (peringkat 22). Kalau saya sedang ujian, saya tidak suka mendapat skor ini (cuma dapet 22). Kalau saya....kalau saya.....
huhhh!
lebih parah dari itu. Tomorrow = 22
Angka kembar yang cantik :)  Tapi,,saya merasa belum cukup apa2 untuk menyambut usia itu. Dewasa. Sebuah kata yang sulit untuk dipertanggungjawabkan. Saya bukan teenagers lagi.
Saya takut, karena sesungguhnya setiap bertambah angka dalam usia ini adalah berkurangnya kontrak hidup dengan  Sang Ilahi. Karena setiap desah nafas adalah satu langkah menuju kubur. Setiap detik adalah satu langkah menuju maut. Dan saya tidak bisa apa-apa..Bahkan untuk mengundurkan sedetik saja saya tidak bisa.
Saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Yang saya tahu, saya selalu ketakutan jika besok datang, begitu setiap tahunnya.
Allah..masih banyak yang belum saya lakukan.
Saya ingin memberitahukan ke seluruh dunia inilah saya. Apa adanya saya. Ingin saya membahagiakan orang-orang yang selalu membuat saya bahagia bersama mereka. Saya ingin....

(in my fear, i told)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 13 Oktober 2011

tomorrow, who knows?

karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi esok.
edisi kali ini, saya akan banyak mem-flashback apa saja yang telah dan belum saya lakukan.
mengingat besok adalah hari yang begitu saya takutkan. Ya, saya takut teman. Memang, hari itu tak ada nilainya sama sekali, nothing special with tomorrow! Tapi, bagai sebuah bom waktu yang siap meledak! Detik demi detiknya sedang berjalan sekarang. Ya,setidaknya seperti itu yang saya rasakan.
Saya mau berceloteh, biarlah jelas atau tidak, sekedar menuangkan uneg-uneg dalam hati. *haha,apa sih res?
Saya takut. Saya takut! Saya takut?
Ah, apa kau mengerti apa perbedaan rasa yang saya sampaikan dari ketiga pernyataan saya di atas walaupun komposisinya sama.
22.
kalau saya seorang siswa,maka saya tak suka dengan angka ini (peringkat 22). Kalau saya sedang ujian, saya tidak suka mendapat skor ini (cuma dapet 22). Kalau saya....kalau saya.....
huhhh!
lebih parah dari itu. Tomorrow = 22
Angka kembar yang cantik :)  Tapi,,saya merasa belum cukup apa2 untuk menyambut usia itu. Dewasa. Sebuah kata yang sulit untuk dipertanggungjawabkan. Saya bukan teenagers lagi.
Saya takut, karena sesungguhnya setiap bertambah angka dalam usia ini adalah berkurangnya kontrak hidup dengan  Sang Ilahi. Karena setiap desah nafas adalah satu langkah menuju kubur. Setiap detik adalah satu langkah menuju maut. Dan saya tidak bisa apa-apa..Bahkan untuk mengundurkan sedetik saja saya tidak bisa.
Saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Yang saya tahu, saya selalu ketakutan jika besok datang, begitu setiap tahunnya.
Allah..masih banyak yang belum saya lakukan.
Saya ingin memberitahukan ke seluruh dunia inilah saya. Apa adanya saya. Ingin saya membahagiakan orang-orang yang selalu membuat saya bahagia bersama mereka. Saya ingin....

(in my fear, i told)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar