Selasa, 27 September 2011

Kau Malaikatku

Gelap
Pekat
Memaksa untuk meronta
Kering
Gersang
Menyiksa dalam kehausan

Saat itu dewiku datang
ia bawa pelita penerang kegelapanku
dan ia bawa telaga menggenangi kekeringanku
Seisi dunia memuja cintamu
aku pun tak dapat memungkiri itu
Aku butuh cintamu
Aku selalu haus kasih sayangmu

Jangan sampai tetesan bening itu jatuh dari sudut matamu, malaikatku
Karena laramu menyiksaku, bahagiamu itu citaku
Hati kecilku berkata, terus berkata
Tetaplah selalu di sisiku
IBU......

Sabtu, 17 September 2011

Aku dan Nek Anangku

Mengapa harus aku dan nek anang (lagi)?
Entahlah, karena aku begitu merindunya sekarang..Semoga engkau sedang tidur tenang di sana, sampaikan salamku pada Allah ya nek..Bagaimana? Apa engkau sudah bertemu dengan bidadari-bidadari yang sering kau ceritakan dulu padaku disana? Hmmph...

Aku dan nek anangku. Begitu banyak kata yang akan tercatat jika harus menggambarkan betapa berartinya ia dalam hidupku. Begitu merekah senyuman tatkala aku mengingat hal-hal indah bersamanya.
-Cerita ibuku- Resty memang sedari kecil sudah dekat dengan nek anangnya. Kira-kira umurku saat itu baru 3 tahun. Tapi aku sudah begitu mengenali sosok kakek kebanggaanku itu. Tiap pagi, kakek sering pergi ke arah pasar baru, kurang tau persis hal apa yang biasa beliau lakukan disana, tapi biasanya kakek rajin ke kantor pos, mengirim surat untuk anak-anaknya yang sudah jauh-jauh merantau ke tempat orang. Kembali ke suatu pagi, sepulangmya, kakek selalu pulang melewati rumah kami. Aku, si kecil, yang suka sekali bermain-main di teras rumah, pasti melihat nek anang. Maka, kau pasti bisa menebak apa selanjutnya?
Aku pun dengan bahasa yang belum jelas dimengerti setiap orang, memanggilnya sambil menangis-nangis, "nek nang...!!" tentu saja dengan lari-lari kecil mengejarnya..
Ibuku pun kewalahan mengejar resty kecil saat itu..Nek anang pun mengambilku. Tangisku baru berhenti ketika nek anang sudah meletakkanku di pundaknya..^^ Indah sekali, walau aku tidak ingat persis bagaimana rasanya digendong di atas pundak nek anang...
Bayangkan, nek anang suka jalan. Beliau menggendongku sambil berjalan. Pasar lama-bandar agung itu bukan jarak yang dekat..

-Cerita nenekku- Darah seni nek anang menurun pada Resty,,,
Hoalah, aku punya darah seni apa? Yaa, bisa dibilang sih, aku memang suka seni.
Aku hobi menyanyi (dan suaraku lumayan lah,hehe,,muji sendiri),,dulu waktu smp sampai sma kelas 1, aku hobi juga menari, kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih ya itu..Tapi hobinya dikubur dalam-dalam ketika terpilih untuk menari daerah saat ada kunjungan SMA lain ke sekolahku..Ahhhh,tidakk..Alasannya? Adalah..Ada satu dua hal yang mengurungkan niatku saat itu..
Aku juga suka menggambar..
Aku punya cerita lucu untuk hobi yang satu ini..Waktu aku kelas 2 SD, pernah nek anang membuatkan pr menggambarku. Bu guru pun terkesima dengan gambaran yang aku kumpulkan. Bagaimana tidak, pelajaran menggambar itu paling banter nilai tertinggi adalah 80. Tapi sejak gambaran nek anang itu, nilai tertinggi aku ciptakan untuk pelajaran menggambar, 100, (hehe,,piss ya buk)
Tapi sejak itu aku merasa bersalah loh..Aku merasa berdosa (hiks) karena berbohong. Ingin rasanya berkata "Bu,,,itu bukan gambarku..tapi...nek anangku yang gambar,,,hiks hiks".
Sebagai bentuk penyesalanku dan untuk menebus kesalahanku, aku jadi belajar mengggambar. Apa saja..
Melihat kertas kosong sedikit,,maka ide-ide pun muncul,,gambar,,ayo gambar..
*di rumah, aku bisa melihat sendiri lukisan-lukisan nek anang yang begitu indah..Tak jarang teman-teman se-kantornya dulu sering minta dilukiskan oleh nek anang.

Aku suka menulis.
Yaa,,entah berbobot atau tidak, aku suka menulis. Dari puisi, fiksi, dan diary,,hehe..
Ternyata nek anang lah yang punya bakat menulis. Nenek sering menceritakan, nek anang adalah penulis tetap di majalah Waktu pada zamannya..Gak tau ding itu tahun berapa..
Waktu nenek minta aku bacakan cerpenku "Semua Karena Cinta" yang isinya adalah tentang nek anang,, nenek menangis tersedu. Resty memang cucu nek anang..Darah nek anang menurun padamu,cu...(Benarkah??)

Sebenarnya, kalau ditilik-tilik memang benar.
Kalau kulihat ayah. Ayah tak punya darah seni. Ibuku juga.
Ayah pun sendiri yang bilang," Resty nih kecerdasannya dari nek anangnya"..
Hoho..kok bisa ya?
Wallahualam..
Kalau aku melihat kembali isi lemari pribadi nek anang..
Kulihat buku-buku yang berhalaman tebal disana..Bacaan berat. Beberapa ada yang berbahasa inggris. Nek anang hobi membaca, sangat hobi. Di bagian yang lain, aku temukan kaset-kaset lagu..yang rata-rata lagu Minang dan Melayu. Itu lagu-lagu kesukaannya.

Nek anang...
Aku sangat merindukanmu..
Sekali lagi, sampaikan salamku pada Allah..dan juga tanya pada-Nya,,apa doa yang aku kirimkan untukmu...
Betapa aku mencintaimu,
sungguh aku mencintaimu....

Rabu, 07 September 2011

WELCOME MY NEW LIFE!!!

Mungkin akan terkesan agak kurang pas ketika saya katakan selamat datang kehidupan baruku. Karena saya sendiri sedikit bingung jika harus menjelaskan ‘sesuatu yang baru’ yang kini saya rasakan.
Saya adalah bagian dari lingkungan. Lingkungan itu yang kini beranjak, berubah, seolah berlari meninggalkan saya yang tetap seperti ini saja. Iya, setidaknya itu yang saya rasakan sekarang. Teman, memang sulit untuk dijabarkan dengan bahasa verbal. -,-
Oleh karena itu semua, saya tidak mau tetap seperti ini, saya juga mau berubah! Dan harus berubah! Pun dengan status yang sama, saya harus berani untuk keluar dan mencoba memandang dunia dari belahan sudut yang lain.
Berani untuk bermimpi
Lihatlah dunia, kan kau temukan aku bahagia
dengan memeluk mimpi
yang segera menjadi nyata
Lihatlah waktu, aku tak lagi sama
dengan kemarin atau sebelumnya
karena aku adalah sesuatu yang baru

Selasa, 27 September 2011

Kau Malaikatku

Gelap
Pekat
Memaksa untuk meronta
Kering
Gersang
Menyiksa dalam kehausan

Saat itu dewiku datang
ia bawa pelita penerang kegelapanku
dan ia bawa telaga menggenangi kekeringanku
Seisi dunia memuja cintamu
aku pun tak dapat memungkiri itu
Aku butuh cintamu
Aku selalu haus kasih sayangmu

Jangan sampai tetesan bening itu jatuh dari sudut matamu, malaikatku
Karena laramu menyiksaku, bahagiamu itu citaku
Hati kecilku berkata, terus berkata
Tetaplah selalu di sisiku
IBU......

Sabtu, 17 September 2011

Aku dan Nek Anangku

Mengapa harus aku dan nek anang (lagi)?
Entahlah, karena aku begitu merindunya sekarang..Semoga engkau sedang tidur tenang di sana, sampaikan salamku pada Allah ya nek..Bagaimana? Apa engkau sudah bertemu dengan bidadari-bidadari yang sering kau ceritakan dulu padaku disana? Hmmph...

Aku dan nek anangku. Begitu banyak kata yang akan tercatat jika harus menggambarkan betapa berartinya ia dalam hidupku. Begitu merekah senyuman tatkala aku mengingat hal-hal indah bersamanya.
-Cerita ibuku- Resty memang sedari kecil sudah dekat dengan nek anangnya. Kira-kira umurku saat itu baru 3 tahun. Tapi aku sudah begitu mengenali sosok kakek kebanggaanku itu. Tiap pagi, kakek sering pergi ke arah pasar baru, kurang tau persis hal apa yang biasa beliau lakukan disana, tapi biasanya kakek rajin ke kantor pos, mengirim surat untuk anak-anaknya yang sudah jauh-jauh merantau ke tempat orang. Kembali ke suatu pagi, sepulangmya, kakek selalu pulang melewati rumah kami. Aku, si kecil, yang suka sekali bermain-main di teras rumah, pasti melihat nek anang. Maka, kau pasti bisa menebak apa selanjutnya?
Aku pun dengan bahasa yang belum jelas dimengerti setiap orang, memanggilnya sambil menangis-nangis, "nek nang...!!" tentu saja dengan lari-lari kecil mengejarnya..
Ibuku pun kewalahan mengejar resty kecil saat itu..Nek anang pun mengambilku. Tangisku baru berhenti ketika nek anang sudah meletakkanku di pundaknya..^^ Indah sekali, walau aku tidak ingat persis bagaimana rasanya digendong di atas pundak nek anang...
Bayangkan, nek anang suka jalan. Beliau menggendongku sambil berjalan. Pasar lama-bandar agung itu bukan jarak yang dekat..

-Cerita nenekku- Darah seni nek anang menurun pada Resty,,,
Hoalah, aku punya darah seni apa? Yaa, bisa dibilang sih, aku memang suka seni.
Aku hobi menyanyi (dan suaraku lumayan lah,hehe,,muji sendiri),,dulu waktu smp sampai sma kelas 1, aku hobi juga menari, kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih ya itu..Tapi hobinya dikubur dalam-dalam ketika terpilih untuk menari daerah saat ada kunjungan SMA lain ke sekolahku..Ahhhh,tidakk..Alasannya? Adalah..Ada satu dua hal yang mengurungkan niatku saat itu..
Aku juga suka menggambar..
Aku punya cerita lucu untuk hobi yang satu ini..Waktu aku kelas 2 SD, pernah nek anang membuatkan pr menggambarku. Bu guru pun terkesima dengan gambaran yang aku kumpulkan. Bagaimana tidak, pelajaran menggambar itu paling banter nilai tertinggi adalah 80. Tapi sejak gambaran nek anang itu, nilai tertinggi aku ciptakan untuk pelajaran menggambar, 100, (hehe,,piss ya buk)
Tapi sejak itu aku merasa bersalah loh..Aku merasa berdosa (hiks) karena berbohong. Ingin rasanya berkata "Bu,,,itu bukan gambarku..tapi...nek anangku yang gambar,,,hiks hiks".
Sebagai bentuk penyesalanku dan untuk menebus kesalahanku, aku jadi belajar mengggambar. Apa saja..
Melihat kertas kosong sedikit,,maka ide-ide pun muncul,,gambar,,ayo gambar..
*di rumah, aku bisa melihat sendiri lukisan-lukisan nek anang yang begitu indah..Tak jarang teman-teman se-kantornya dulu sering minta dilukiskan oleh nek anang.

Aku suka menulis.
Yaa,,entah berbobot atau tidak, aku suka menulis. Dari puisi, fiksi, dan diary,,hehe..
Ternyata nek anang lah yang punya bakat menulis. Nenek sering menceritakan, nek anang adalah penulis tetap di majalah Waktu pada zamannya..Gak tau ding itu tahun berapa..
Waktu nenek minta aku bacakan cerpenku "Semua Karena Cinta" yang isinya adalah tentang nek anang,, nenek menangis tersedu. Resty memang cucu nek anang..Darah nek anang menurun padamu,cu...(Benarkah??)

Sebenarnya, kalau ditilik-tilik memang benar.
Kalau kulihat ayah. Ayah tak punya darah seni. Ibuku juga.
Ayah pun sendiri yang bilang," Resty nih kecerdasannya dari nek anangnya"..
Hoho..kok bisa ya?
Wallahualam..
Kalau aku melihat kembali isi lemari pribadi nek anang..
Kulihat buku-buku yang berhalaman tebal disana..Bacaan berat. Beberapa ada yang berbahasa inggris. Nek anang hobi membaca, sangat hobi. Di bagian yang lain, aku temukan kaset-kaset lagu..yang rata-rata lagu Minang dan Melayu. Itu lagu-lagu kesukaannya.

Nek anang...
Aku sangat merindukanmu..
Sekali lagi, sampaikan salamku pada Allah..dan juga tanya pada-Nya,,apa doa yang aku kirimkan untukmu...
Betapa aku mencintaimu,
sungguh aku mencintaimu....

Rabu, 07 September 2011

WELCOME MY NEW LIFE!!!

Mungkin akan terkesan agak kurang pas ketika saya katakan selamat datang kehidupan baruku. Karena saya sendiri sedikit bingung jika harus menjelaskan ‘sesuatu yang baru’ yang kini saya rasakan.
Saya adalah bagian dari lingkungan. Lingkungan itu yang kini beranjak, berubah, seolah berlari meninggalkan saya yang tetap seperti ini saja. Iya, setidaknya itu yang saya rasakan sekarang. Teman, memang sulit untuk dijabarkan dengan bahasa verbal. -,-
Oleh karena itu semua, saya tidak mau tetap seperti ini, saya juga mau berubah! Dan harus berubah! Pun dengan status yang sama, saya harus berani untuk keluar dan mencoba memandang dunia dari belahan sudut yang lain.
Berani untuk bermimpi
Lihatlah dunia, kan kau temukan aku bahagia
dengan memeluk mimpi
yang segera menjadi nyata
Lihatlah waktu, aku tak lagi sama
dengan kemarin atau sebelumnya
karena aku adalah sesuatu yang baru