Saat ini izinkan otak kanan dan kiriku menari-nari, walau aku sudah
tahu pasti mereka tak pernah senada. Selalu saja pikiran ini
meloncat-loncat tak beraturan. Begitulah, aku pun sungguh sadar bahwa
aku tak mengerti mengapa aku begitu sulit dipahami (?) *halahh banget
gue, huks.
Abadi. Atau keabadian. Kata itu tiba-tiba mengetuk pintu hatiku.
Bukankah ia tak pernah menjadi bagian menyejarah di dunia ini? Karena
dunia tak pernah bersahabat dengan keabadian. Ayeyyy!! Lebih tepatnya,
tak berlebihan jika aku menyimpulkan abadi hanyalah sebuah
pengejawantahan dari kehidupan setelah mati. Lalu bagaimana dengan
edelweiss? Bukankah ia simbol keabadiaan. *berpikir keras
Ah, sebenarnya aku mau bicara apa. Kata-kata di otakku sekarang meloncat lebih tinggi.
Sebetulnya, aku sedang berpikir. Telingaku terus saja terngiang
nasihat itu, motivasi itu. Sial banget kan? Padahal aku gak mau mikirin
itu lagi. Lalu, apa hubungannya dengan abadi? Engggg,,aku juga tak
yakin. Apakah aku ingin merasa bahagia sendiri begini atau mulai
mempertimbangkan dengan serius nasihat itu. Karena tadi, aku yakinnya
gak ada yang abadi, pun dengan mimpi-mimpiku sekarang. Aiyiy, aku labil
bukan? Hoho, bukan seperti itu.
dalam hidup, sedih dan senang terus berputar seperti lingkaran, sedih adalah hujan, senang adalah matahari, maka kita butuh keduanya untuk menghadirkan pelangi.
Selasa, 03 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Selasa, 03 Juli 2012
immortal
Saat ini izinkan otak kanan dan kiriku menari-nari, walau aku sudah
tahu pasti mereka tak pernah senada. Selalu saja pikiran ini
meloncat-loncat tak beraturan. Begitulah, aku pun sungguh sadar bahwa
aku tak mengerti mengapa aku begitu sulit dipahami (?) *halahh banget
gue, huks.
Abadi. Atau keabadian. Kata itu tiba-tiba mengetuk pintu hatiku. Bukankah ia tak pernah menjadi bagian menyejarah di dunia ini? Karena dunia tak pernah bersahabat dengan keabadian. Ayeyyy!! Lebih tepatnya, tak berlebihan jika aku menyimpulkan abadi hanyalah sebuah pengejawantahan dari kehidupan setelah mati. Lalu bagaimana dengan edelweiss? Bukankah ia simbol keabadiaan. *berpikir keras
Ah, sebenarnya aku mau bicara apa. Kata-kata di otakku sekarang meloncat lebih tinggi.
Sebetulnya, aku sedang berpikir. Telingaku terus saja terngiang nasihat itu, motivasi itu. Sial banget kan? Padahal aku gak mau mikirin itu lagi. Lalu, apa hubungannya dengan abadi? Engggg,,aku juga tak yakin. Apakah aku ingin merasa bahagia sendiri begini atau mulai mempertimbangkan dengan serius nasihat itu. Karena tadi, aku yakinnya gak ada yang abadi, pun dengan mimpi-mimpiku sekarang. Aiyiy, aku labil bukan? Hoho, bukan seperti itu.
Abadi. Atau keabadian. Kata itu tiba-tiba mengetuk pintu hatiku. Bukankah ia tak pernah menjadi bagian menyejarah di dunia ini? Karena dunia tak pernah bersahabat dengan keabadian. Ayeyyy!! Lebih tepatnya, tak berlebihan jika aku menyimpulkan abadi hanyalah sebuah pengejawantahan dari kehidupan setelah mati. Lalu bagaimana dengan edelweiss? Bukankah ia simbol keabadiaan. *berpikir keras
Ah, sebenarnya aku mau bicara apa. Kata-kata di otakku sekarang meloncat lebih tinggi.
Sebetulnya, aku sedang berpikir. Telingaku terus saja terngiang nasihat itu, motivasi itu. Sial banget kan? Padahal aku gak mau mikirin itu lagi. Lalu, apa hubungannya dengan abadi? Engggg,,aku juga tak yakin. Apakah aku ingin merasa bahagia sendiri begini atau mulai mempertimbangkan dengan serius nasihat itu. Karena tadi, aku yakinnya gak ada yang abadi, pun dengan mimpi-mimpiku sekarang. Aiyiy, aku labil bukan? Hoho, bukan seperti itu.
Langganan:
Postingan (Atom)