Rabu, 14 Oktober 2015

26 yang istimewa

Tepat hari ini, rabu, 14 Oktober 2015.
Semua orang ikut bergembira, yap karena hari ini tanggal merah 1 Muharram. Selamat tahun baru to every moeslem 😊.
Di 14 Oktober tahun ini pula, begitu banyak keajaiban yang terjadi dalam fase kehidupanku.
26 tahun, dengan seorang laki-laki yang setia dan sabar di sampingku, dan dengan anugerah terindah yang Allah titipkan saat ini.
Allahuakbar...
Semoga Allah limpahkan kebaikan, kesejahteraan di hari lahirku ini. Huruf-huruf dan rangkaian kata pun rasanya tak cukup untuk mewakili betapa bersyukur aku atas nikmat yang Allah berikan hari ini.
Alhamdulillah, terima kasih kami padaMu Allah.

Kamis, 02 April 2015

kepantasan diri

Pantas?
Entah dengan kalimat apa aku bisa menjawab pertanyaan itu. 
Menelisik ke dalam diri, menengok lagi sebongkah hati, apakah pantas itu sudah dimiliki.
Aku hanya manusia yang terus merasa kurang dalam memperbaiki diri.
Hanya berusaha dan terus menguatkan azzam untuk mau belajar. Belajar dalam kesabaran, belajar dalam kesulitan, belajar dalam kelapangan, belajar dalam kesempitan, belajar dalam perbedaan, belajar dalam menempatkan, belajar dalam banyak lagi hal yang belum aku ketahui.
Jika belum, izinkan aku memantaskan dalam kurun waktu yang terbilang singkat.
Allah, bantu aku untuk menjadi pantas di hadapanMu, bukan hanya pantas kata manusia. Kuatkan diriku untuk bertahan dalam kepantasan yang baik demi mendapatkan ridhoMu ya Allah.
#refleksi #114before 

Selasa, 14 Oktober 2014

14102014

Hari ke 14 di bulan ke 10 tahun 2014.
Selasa pagi ini masih diselimuti kabut, bukan embun yang menyegarkan tapi asap yang menyesakkan. Setiap orang bahkan diriku ingin ini segera berakhir dengan caraNya. Entah itu dengan turunnya hujan, atau angin sejuk yang membawa pergi kabut ini.
Pun begitu pula harapanku.
Tepat seperempat abad usiaku kini.
Allah, bahkan Kau yang Maha Tahu apa yang kutuliskan, bahkan lebih dari lima tahun berlalu.
Aku telah sampai di salah satu titik itu. Titik satu harapan dalam perjalanan hidup, yang bukan hanya menjadi inginku tapi ingin semua orang yang mencintaiku.
Engkau Maha Tahu ya Rabb. Engkau Maha Menentukan. Engkau yang mendengarkan dan Kau pula yang mengabulkan.
Aku panjatkan doa tulus penuh takut dan harap, dengarkanlah 😌

Selasa, 20 Mei 2014

bingung ya? sama aku juga

Aku sedang bingung.
Bingung mau menuliskan apa. Apa-apa yang banyak sekali menambah kebingunganku.
Di luar sana, aku yakin, lebih banyak orang-orang yang bingung sekaligus membingungkan. Mereka seperti ingin mempublikasikan ketidakjelasan.
(oh tidak! jangan-jangan aku jadi kena impact nya ini).
Terlalu banyak hal yang berada di sekitar kita dan tidak semuanya harus diekspresikan. Cukup kita ambil saja hikmah dan pelajaran. 
Ah, kenapa aku bawel sekali?
Ya ya ya, banyak orang yang butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan perasaannya -mungkin-, bahkan untuk hal yang cukup tuk dirinya sendiri yang tahu. (owoho,,,peace..^^) 

Senin, 10 Maret 2014

tentang suatu kecenderungan

Ini masalah kecenderungan.
Ya, beberapa hari yang lalu, aku sempat mengajak anak-anak 'luar biasa' ke perpustakaan. Sebenarnya, sedikit terbesit ragu membawa mereka ke tempat yang bisa dikatakan sangat bertolak belakang dengan watak mereka. Setidaknya itu menurut kesimpulanku. Bisakah mereka duduk manis, membaca buku, mengangguk-angguk kepala di perpus atau.... Ah, aku terlalu berprasangka buruk.
See... dengan membaca basmallah dan doa minta keselamatan, aku arahkan mereka menuju perpustakaan.
Aku hanya penasaran, bagaimana tingkah pola mereka di ruang yang berbeda. Biasanya, di dua jam terakhir ini, mereka seperti begitu sulit untuk diarahkan. Bayangkan saja, aku harus memegang dan memastikan sendiri mereka bisa duduk, lalu memperhatikan, satu per satu. Sedikit aku lengah, maka mereka mulai riuh, melompat-lompat, jingkrak-jingkrak, dan banyak lagi tingkah super aneh (yang menurutku kadang tidak penting dan it's so stupid -__-).
Tapi....

Selasa, 10 September 2013

balada si waktu

Waktu tak bisa dihemat -seperti kata-kata orang yang sering berpidato-. Waktu akan terus berjalan, begitu saja tanpa bisa kita hemat, tunda, bahkan hentikan. Tinggal bagaimana kita -manusia- yang memanfaatkanya agar tak kalah dengan waktu. Pantas saja jika ada pribahasa yang mengatakan waktu adalah pedang. Iya, seorang petarung akan menang jika ia mampu mengendalikan pedangnya dengan baik atau sebaliknya ia akan mati terluka oleh pedangnya sendiri.
Saat ini aku hanya sedang mentafakuri waktuku. Apa itu waktu? Bagaimana aku menghabiskan waktuku? 
Hufh, jika dihitung-hitung, tak banyak hal menarik untuk diceritakan. 
Waktu adalah rentang antara kehidupan dan kematian. (Mungkin -__-). Lalu, sudah seperti apa kita mengisi waktu ini? Pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan geleng-geleng saja.
Oke, tak baik anak gadis berlama-lama menunggu waktu (aiisshh). Mari yuk sama-sama kita manfaatkan waktu kita dengan hal (buaaaanyyaak sekali) yang bermanfaat.
Jika dirimu memiliki mimpi (seperti aku nih), maka mari kita tuliskan. Dari mimpi yang paling sepele hingga yang paling rumit bin kompleks untuk diraih, tuliskan saja. Di buku memo, atau di buku catatan harian, atau di buku ngaji :P, atau di notebook, dimana aja, toh tinggal nulis. Lalu apa lagi?
Setelah itu, mari berusaha dengan usaha yang baik, berdoa, tunggu. Let's we see....
bagaimana waktu akan menjawabnya.
THAT IS WHAT A SURPRISE!!!
-tentu saja, Allah punya waktu terbaik untuk kita hambaNya yang selalu percaya-
-Keep Smile Resty-

duh ukhti... :)

duh, ukhti :)
aku tahu ada binar berbeda di wajahmu kini
dan aku tahu persis perasaan yang ada di balik hatimu ini
ah,
beginilah resikonya menjadi perempuan duhai ukhti
mudah sekali bunga bermekaran di hati
bukan salahmu, itu pasti
tapi kodratmu lah, kodrat ku lah, kodrat kita lah
memiliki perasaan yang peka dan mudah berasumsi
Ukhti.. :)
tapi ingin sekali kukatakan padamu
Jangan kau turuti kata hati itu untuk saat ini
karena ia samar, antara kebenaran dan perasaan
Jika benar, biarlah waktu yang mengungkapkannya
Jika ia salah, ia tak akan menyakiti hati yang rapuh
Ukhti.. :)
beginilah Allah menguji kita dengan hati 'perempuan' yang kita miliki
hati yang akan kuat jika diiringi rasionalisasi
sekali lagi,
karena ia samar, antara kebenaran dan perasaan

Rabu, 14 Oktober 2015

26 yang istimewa

Tepat hari ini, rabu, 14 Oktober 2015.
Semua orang ikut bergembira, yap karena hari ini tanggal merah 1 Muharram. Selamat tahun baru to every moeslem 😊.
Di 14 Oktober tahun ini pula, begitu banyak keajaiban yang terjadi dalam fase kehidupanku.
26 tahun, dengan seorang laki-laki yang setia dan sabar di sampingku, dan dengan anugerah terindah yang Allah titipkan saat ini.
Allahuakbar...
Semoga Allah limpahkan kebaikan, kesejahteraan di hari lahirku ini. Huruf-huruf dan rangkaian kata pun rasanya tak cukup untuk mewakili betapa bersyukur aku atas nikmat yang Allah berikan hari ini.
Alhamdulillah, terima kasih kami padaMu Allah.

Kamis, 02 April 2015

kepantasan diri

Pantas?
Entah dengan kalimat apa aku bisa menjawab pertanyaan itu. 
Menelisik ke dalam diri, menengok lagi sebongkah hati, apakah pantas itu sudah dimiliki.
Aku hanya manusia yang terus merasa kurang dalam memperbaiki diri.
Hanya berusaha dan terus menguatkan azzam untuk mau belajar. Belajar dalam kesabaran, belajar dalam kesulitan, belajar dalam kelapangan, belajar dalam kesempitan, belajar dalam perbedaan, belajar dalam menempatkan, belajar dalam banyak lagi hal yang belum aku ketahui.
Jika belum, izinkan aku memantaskan dalam kurun waktu yang terbilang singkat.
Allah, bantu aku untuk menjadi pantas di hadapanMu, bukan hanya pantas kata manusia. Kuatkan diriku untuk bertahan dalam kepantasan yang baik demi mendapatkan ridhoMu ya Allah.
#refleksi #114before 

Selasa, 14 Oktober 2014

14102014

Hari ke 14 di bulan ke 10 tahun 2014.
Selasa pagi ini masih diselimuti kabut, bukan embun yang menyegarkan tapi asap yang menyesakkan. Setiap orang bahkan diriku ingin ini segera berakhir dengan caraNya. Entah itu dengan turunnya hujan, atau angin sejuk yang membawa pergi kabut ini.
Pun begitu pula harapanku.
Tepat seperempat abad usiaku kini.
Allah, bahkan Kau yang Maha Tahu apa yang kutuliskan, bahkan lebih dari lima tahun berlalu.
Aku telah sampai di salah satu titik itu. Titik satu harapan dalam perjalanan hidup, yang bukan hanya menjadi inginku tapi ingin semua orang yang mencintaiku.
Engkau Maha Tahu ya Rabb. Engkau Maha Menentukan. Engkau yang mendengarkan dan Kau pula yang mengabulkan.
Aku panjatkan doa tulus penuh takut dan harap, dengarkanlah 😌

Selasa, 20 Mei 2014

bingung ya? sama aku juga

Aku sedang bingung.
Bingung mau menuliskan apa. Apa-apa yang banyak sekali menambah kebingunganku.
Di luar sana, aku yakin, lebih banyak orang-orang yang bingung sekaligus membingungkan. Mereka seperti ingin mempublikasikan ketidakjelasan.
(oh tidak! jangan-jangan aku jadi kena impact nya ini).
Terlalu banyak hal yang berada di sekitar kita dan tidak semuanya harus diekspresikan. Cukup kita ambil saja hikmah dan pelajaran. 
Ah, kenapa aku bawel sekali?
Ya ya ya, banyak orang yang butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan perasaannya -mungkin-, bahkan untuk hal yang cukup tuk dirinya sendiri yang tahu. (owoho,,,peace..^^) 

Senin, 10 Maret 2014

tentang suatu kecenderungan

Ini masalah kecenderungan.
Ya, beberapa hari yang lalu, aku sempat mengajak anak-anak 'luar biasa' ke perpustakaan. Sebenarnya, sedikit terbesit ragu membawa mereka ke tempat yang bisa dikatakan sangat bertolak belakang dengan watak mereka. Setidaknya itu menurut kesimpulanku. Bisakah mereka duduk manis, membaca buku, mengangguk-angguk kepala di perpus atau.... Ah, aku terlalu berprasangka buruk.
See... dengan membaca basmallah dan doa minta keselamatan, aku arahkan mereka menuju perpustakaan.
Aku hanya penasaran, bagaimana tingkah pola mereka di ruang yang berbeda. Biasanya, di dua jam terakhir ini, mereka seperti begitu sulit untuk diarahkan. Bayangkan saja, aku harus memegang dan memastikan sendiri mereka bisa duduk, lalu memperhatikan, satu per satu. Sedikit aku lengah, maka mereka mulai riuh, melompat-lompat, jingkrak-jingkrak, dan banyak lagi tingkah super aneh (yang menurutku kadang tidak penting dan it's so stupid -__-).
Tapi....

Selasa, 10 September 2013

balada si waktu

Waktu tak bisa dihemat -seperti kata-kata orang yang sering berpidato-. Waktu akan terus berjalan, begitu saja tanpa bisa kita hemat, tunda, bahkan hentikan. Tinggal bagaimana kita -manusia- yang memanfaatkanya agar tak kalah dengan waktu. Pantas saja jika ada pribahasa yang mengatakan waktu adalah pedang. Iya, seorang petarung akan menang jika ia mampu mengendalikan pedangnya dengan baik atau sebaliknya ia akan mati terluka oleh pedangnya sendiri.
Saat ini aku hanya sedang mentafakuri waktuku. Apa itu waktu? Bagaimana aku menghabiskan waktuku? 
Hufh, jika dihitung-hitung, tak banyak hal menarik untuk diceritakan. 
Waktu adalah rentang antara kehidupan dan kematian. (Mungkin -__-). Lalu, sudah seperti apa kita mengisi waktu ini? Pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan geleng-geleng saja.
Oke, tak baik anak gadis berlama-lama menunggu waktu (aiisshh). Mari yuk sama-sama kita manfaatkan waktu kita dengan hal (buaaaanyyaak sekali) yang bermanfaat.
Jika dirimu memiliki mimpi (seperti aku nih), maka mari kita tuliskan. Dari mimpi yang paling sepele hingga yang paling rumit bin kompleks untuk diraih, tuliskan saja. Di buku memo, atau di buku catatan harian, atau di buku ngaji :P, atau di notebook, dimana aja, toh tinggal nulis. Lalu apa lagi?
Setelah itu, mari berusaha dengan usaha yang baik, berdoa, tunggu. Let's we see....
bagaimana waktu akan menjawabnya.
THAT IS WHAT A SURPRISE!!!
-tentu saja, Allah punya waktu terbaik untuk kita hambaNya yang selalu percaya-
-Keep Smile Resty-

duh ukhti... :)

duh, ukhti :)
aku tahu ada binar berbeda di wajahmu kini
dan aku tahu persis perasaan yang ada di balik hatimu ini
ah,
beginilah resikonya menjadi perempuan duhai ukhti
mudah sekali bunga bermekaran di hati
bukan salahmu, itu pasti
tapi kodratmu lah, kodrat ku lah, kodrat kita lah
memiliki perasaan yang peka dan mudah berasumsi
Ukhti.. :)
tapi ingin sekali kukatakan padamu
Jangan kau turuti kata hati itu untuk saat ini
karena ia samar, antara kebenaran dan perasaan
Jika benar, biarlah waktu yang mengungkapkannya
Jika ia salah, ia tak akan menyakiti hati yang rapuh
Ukhti.. :)
beginilah Allah menguji kita dengan hati 'perempuan' yang kita miliki
hati yang akan kuat jika diiringi rasionalisasi
sekali lagi,
karena ia samar, antara kebenaran dan perasaan