Selasa, 14 Oktober 2014

14102014

Hari ke 14 di bulan ke 10 tahun 2014.
Selasa pagi ini masih diselimuti kabut, bukan embun yang menyegarkan tapi asap yang menyesakkan. Setiap orang bahkan diriku ingin ini segera berakhir dengan caraNya. Entah itu dengan turunnya hujan, atau angin sejuk yang membawa pergi kabut ini.
Pun begitu pula harapanku.
Tepat seperempat abad usiaku kini.
Allah, bahkan Kau yang Maha Tahu apa yang kutuliskan, bahkan lebih dari lima tahun berlalu.
Aku telah sampai di salah satu titik itu. Titik satu harapan dalam perjalanan hidup, yang bukan hanya menjadi inginku tapi ingin semua orang yang mencintaiku.
Engkau Maha Tahu ya Rabb. Engkau Maha Menentukan. Engkau yang mendengarkan dan Kau pula yang mengabulkan.
Aku panjatkan doa tulus penuh takut dan harap, dengarkanlah 😌

Selasa, 20 Mei 2014

bingung ya? sama aku juga

Aku sedang bingung.
Bingung mau menuliskan apa. Apa-apa yang banyak sekali menambah kebingunganku.
Di luar sana, aku yakin, lebih banyak orang-orang yang bingung sekaligus membingungkan. Mereka seperti ingin mempublikasikan ketidakjelasan.
(oh tidak! jangan-jangan aku jadi kena impact nya ini).
Terlalu banyak hal yang berada di sekitar kita dan tidak semuanya harus diekspresikan. Cukup kita ambil saja hikmah dan pelajaran. 
Ah, kenapa aku bawel sekali?
Ya ya ya, banyak orang yang butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan perasaannya -mungkin-, bahkan untuk hal yang cukup tuk dirinya sendiri yang tahu. (owoho,,,peace..^^) 

Senin, 10 Maret 2014

tentang suatu kecenderungan

Ini masalah kecenderungan.
Ya, beberapa hari yang lalu, aku sempat mengajak anak-anak 'luar biasa' ke perpustakaan. Sebenarnya, sedikit terbesit ragu membawa mereka ke tempat yang bisa dikatakan sangat bertolak belakang dengan watak mereka. Setidaknya itu menurut kesimpulanku. Bisakah mereka duduk manis, membaca buku, mengangguk-angguk kepala di perpus atau.... Ah, aku terlalu berprasangka buruk.
See... dengan membaca basmallah dan doa minta keselamatan, aku arahkan mereka menuju perpustakaan.
Aku hanya penasaran, bagaimana tingkah pola mereka di ruang yang berbeda. Biasanya, di dua jam terakhir ini, mereka seperti begitu sulit untuk diarahkan. Bayangkan saja, aku harus memegang dan memastikan sendiri mereka bisa duduk, lalu memperhatikan, satu per satu. Sedikit aku lengah, maka mereka mulai riuh, melompat-lompat, jingkrak-jingkrak, dan banyak lagi tingkah super aneh (yang menurutku kadang tidak penting dan it's so stupid -__-).
Tapi....

Selasa, 14 Oktober 2014

14102014

Hari ke 14 di bulan ke 10 tahun 2014.
Selasa pagi ini masih diselimuti kabut, bukan embun yang menyegarkan tapi asap yang menyesakkan. Setiap orang bahkan diriku ingin ini segera berakhir dengan caraNya. Entah itu dengan turunnya hujan, atau angin sejuk yang membawa pergi kabut ini.
Pun begitu pula harapanku.
Tepat seperempat abad usiaku kini.
Allah, bahkan Kau yang Maha Tahu apa yang kutuliskan, bahkan lebih dari lima tahun berlalu.
Aku telah sampai di salah satu titik itu. Titik satu harapan dalam perjalanan hidup, yang bukan hanya menjadi inginku tapi ingin semua orang yang mencintaiku.
Engkau Maha Tahu ya Rabb. Engkau Maha Menentukan. Engkau yang mendengarkan dan Kau pula yang mengabulkan.
Aku panjatkan doa tulus penuh takut dan harap, dengarkanlah 😌

Selasa, 20 Mei 2014

bingung ya? sama aku juga

Aku sedang bingung.
Bingung mau menuliskan apa. Apa-apa yang banyak sekali menambah kebingunganku.
Di luar sana, aku yakin, lebih banyak orang-orang yang bingung sekaligus membingungkan. Mereka seperti ingin mempublikasikan ketidakjelasan.
(oh tidak! jangan-jangan aku jadi kena impact nya ini).
Terlalu banyak hal yang berada di sekitar kita dan tidak semuanya harus diekspresikan. Cukup kita ambil saja hikmah dan pelajaran. 
Ah, kenapa aku bawel sekali?
Ya ya ya, banyak orang yang butuh ruang untuk mengekspresikan diri dan perasaannya -mungkin-, bahkan untuk hal yang cukup tuk dirinya sendiri yang tahu. (owoho,,,peace..^^) 

Senin, 10 Maret 2014

tentang suatu kecenderungan

Ini masalah kecenderungan.
Ya, beberapa hari yang lalu, aku sempat mengajak anak-anak 'luar biasa' ke perpustakaan. Sebenarnya, sedikit terbesit ragu membawa mereka ke tempat yang bisa dikatakan sangat bertolak belakang dengan watak mereka. Setidaknya itu menurut kesimpulanku. Bisakah mereka duduk manis, membaca buku, mengangguk-angguk kepala di perpus atau.... Ah, aku terlalu berprasangka buruk.
See... dengan membaca basmallah dan doa minta keselamatan, aku arahkan mereka menuju perpustakaan.
Aku hanya penasaran, bagaimana tingkah pola mereka di ruang yang berbeda. Biasanya, di dua jam terakhir ini, mereka seperti begitu sulit untuk diarahkan. Bayangkan saja, aku harus memegang dan memastikan sendiri mereka bisa duduk, lalu memperhatikan, satu per satu. Sedikit aku lengah, maka mereka mulai riuh, melompat-lompat, jingkrak-jingkrak, dan banyak lagi tingkah super aneh (yang menurutku kadang tidak penting dan it's so stupid -__-).
Tapi....