Sabtu, 21 Mei 2011

My Beloved Sister.....

Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi bunga kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu Dhuha. Salam sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam cinta dan kasih yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.

Hari ini genap sudah 19 tahun usiamu adikku..
Usia yang melambangkan kalau kau sudah cukup dewasa untuk mengerti apa itu hidup dan memilih apa yang baik untuk kau jalani dan apa yang buruk bagimu.
Di hari jadimu ini, izinkan ayuk sedikit bercerita…
Taukah kau?
Walau kadang aku terlihat marah, maka pahamilah, saat itu aku sedang mengkhawatirkanmu
Sering aku cerewet, maka yakinlah saat itu aku sedang mengingatkanmu
Tidak jarang aku katakan tidak atas permintaanmu, tapi aku sedang berpikir bagaimana aku bisa memenuhinya
Kadang aku diam ketika kau mendesakku dengan pertanyaan, maka saat itu aku ingin kau belajar memutuskan sendiri jawaban yang aku tahu kau mampu menjawabnya
Semua agar kau menjadi dewasa dan bijak mengambil keputusan
Ingatkah kau?
Ketika kita sama-sama menangis saat merindukan mereka, kedua orang tua kita
Ketika kau menangis menelponku karena aku sedang terbaring di rumah sakit
Ketika aku merasa tak berguna sebagai seorang kakak saat kau merasa hancur dalam sebuah kegagalan Ah, rasa sedih yang harus aku tahan demi menguatkanmu
Karena aku punya tanggung jawab sebagai seorang saudaramu, selalu terngiang pesan ayah agar aku menjadi teladan dan pembimbing bagimu
Tapi bukan hanya karena itu alasannya,
Lebih tepat jika aku katakan,,,,
Semua karena aku menyayangimu dek…
Kalimat yang mungkin jarang sekali aku lisankan ya?

“Ya Allah... limpahkanlah rahmat dan hidayah-Mu untuk hambanya, jagalah ia selalu ya Rabb seperti Engkau menjaga siang dan malamMu, terimalah semua kebaikannya dan dekatkanlah ia dengan orang-orang yang dekat hatinya denganMu.
Sinari hatinya dengan hidayahMu yang takkan pernah Kau padamkan. Jadikan ia sebagai anak solehah yang menjadi jaminan syurga untuk orang tuanya. Semoga dengan bertambahnya usiamu membuat hari-harimu lebih bermakna. Bukan panjang umur yang
kudoakan, tapi keberkahan disisa umurmu.”
Met milad chacha.. ^^
Semoga Allah selalu menjagamu dan para malaikat selalu melindungimu, bukan agar kau baik-baik saja, tapi juga agar kau mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini.
Amin ya Rabbal Alamin…



(tulisan yang seharusnya aku berikan di tanggal 27 April lalu..tapi baru bisa aku berikan saat ini..semoga tetap bermakna dan tidak mengurangi sedikitpun keberkahan usiamu ^^)

Antara Proses dan Hasil

Percaya gak, hasil itu gak penting?
Mungkin sebagian besar orang akan menjawab tidak. Setiap orang berorientasi pada hasil dalam melakukan apapun, semua ingin hasil yang terbaik sebagai reward dari apa yang sudah dilakukan.
# Saya pun sepakat
Saya sepakat bahwa hasil itu penting, tapi proses dalam mendapatkan hasil itu jauh lebih penting.
Allah sendiri pun menegaskan hal itu,"Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu" (Q.S. 9: 105).
Tugas kita bekerja dengan sebaik-baiknya bukan mendapat hasil yang sebaik-baiknya. Itu karena Allah menilai bagaimana kita bekerja, karena hasil itu urusan Allah.
Banyak hikmah yang tersembunyi di balik ayat ini. Hikmah yang bisa disingkap oleh hati mereka yang yakin proses yang baik adalah untuk hasil yang baik. Tidak ada rasa kecewa ketika setelah bekerja dengan sebaik-baiknya lalu menyerahkan semua keputusannya pada Allah.

# Proses sebagai pondasi
Saya tidak mengatakan kalau proses yang panjang itu lebih baik daripada proses yang singkat. Jika proses singkat namun berkualitas, itu lebih baik. Yang pasti manusia yang mengalami proses untuk menjadi lebih baik itu biasanya lebih memiliki pondasi yang kuat. Lebih mampu bertahan ketika niat menjadi pribadi yang lebih baik itu tergoyahkan.
Sudah banyak contoh yang saya temukan untuk pribadi-pribadi instan yang rapuh sekali. Begitu cepat mereka berubah, sampai memaksakan diri menjadi orang lain. Dan mereka jugalah orang-orang yang begitu cepatnya berubah kembali. Rasanya aneh, ketika mereka sudah tahu - lalu berubah menjadi sempurna - lalu pura-pura tidak tahu.

Entahlah, bagaimana kau menginterpretasikan maksud tulisan saya ini teman.
Saya cuma ingin mengatakan, proses itu indah. Seperti kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu, mereka harus menjadi ulat dulu lalu kepompong, baru bisa bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah.
Begitu pun manusia. Saya lebih suka ketika kita menikmati setiap proses pembelajaran dalam menjadikan diri menjadi lebih baik, karena proses itu mengajarkan kita untuk paham, menghayati untuk apa berubah?

Teruntuk semua orang yang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, maka berproseslah, hayati setiap hal baik yang dilakukan.
*untuk adikku, ayuk lebih suka ketika kau memahami mengapa harus berjilbab, atau pake kaos kaki, atau halaqoh... semoga setiap prosesmu menjadikanmu seorang muslimah sejati, karena kesadaranmu sendiri.. ok? ^^

Sabtu, 21 Mei 2011

My Beloved Sister.....

Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi bunga kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu Dhuha. Salam sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam cinta dan kasih yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.

Hari ini genap sudah 19 tahun usiamu adikku..
Usia yang melambangkan kalau kau sudah cukup dewasa untuk mengerti apa itu hidup dan memilih apa yang baik untuk kau jalani dan apa yang buruk bagimu.
Di hari jadimu ini, izinkan ayuk sedikit bercerita…
Taukah kau?
Walau kadang aku terlihat marah, maka pahamilah, saat itu aku sedang mengkhawatirkanmu
Sering aku cerewet, maka yakinlah saat itu aku sedang mengingatkanmu
Tidak jarang aku katakan tidak atas permintaanmu, tapi aku sedang berpikir bagaimana aku bisa memenuhinya
Kadang aku diam ketika kau mendesakku dengan pertanyaan, maka saat itu aku ingin kau belajar memutuskan sendiri jawaban yang aku tahu kau mampu menjawabnya
Semua agar kau menjadi dewasa dan bijak mengambil keputusan
Ingatkah kau?
Ketika kita sama-sama menangis saat merindukan mereka, kedua orang tua kita
Ketika kau menangis menelponku karena aku sedang terbaring di rumah sakit
Ketika aku merasa tak berguna sebagai seorang kakak saat kau merasa hancur dalam sebuah kegagalan Ah, rasa sedih yang harus aku tahan demi menguatkanmu
Karena aku punya tanggung jawab sebagai seorang saudaramu, selalu terngiang pesan ayah agar aku menjadi teladan dan pembimbing bagimu
Tapi bukan hanya karena itu alasannya,
Lebih tepat jika aku katakan,,,,
Semua karena aku menyayangimu dek…
Kalimat yang mungkin jarang sekali aku lisankan ya?

“Ya Allah... limpahkanlah rahmat dan hidayah-Mu untuk hambanya, jagalah ia selalu ya Rabb seperti Engkau menjaga siang dan malamMu, terimalah semua kebaikannya dan dekatkanlah ia dengan orang-orang yang dekat hatinya denganMu.
Sinari hatinya dengan hidayahMu yang takkan pernah Kau padamkan. Jadikan ia sebagai anak solehah yang menjadi jaminan syurga untuk orang tuanya. Semoga dengan bertambahnya usiamu membuat hari-harimu lebih bermakna. Bukan panjang umur yang
kudoakan, tapi keberkahan disisa umurmu.”
Met milad chacha.. ^^
Semoga Allah selalu menjagamu dan para malaikat selalu melindungimu, bukan agar kau baik-baik saja, tapi juga agar kau mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini.
Amin ya Rabbal Alamin…



(tulisan yang seharusnya aku berikan di tanggal 27 April lalu..tapi baru bisa aku berikan saat ini..semoga tetap bermakna dan tidak mengurangi sedikitpun keberkahan usiamu ^^)

Antara Proses dan Hasil

Percaya gak, hasil itu gak penting?
Mungkin sebagian besar orang akan menjawab tidak. Setiap orang berorientasi pada hasil dalam melakukan apapun, semua ingin hasil yang terbaik sebagai reward dari apa yang sudah dilakukan.
# Saya pun sepakat
Saya sepakat bahwa hasil itu penting, tapi proses dalam mendapatkan hasil itu jauh lebih penting.
Allah sendiri pun menegaskan hal itu,"Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu" (Q.S. 9: 105).
Tugas kita bekerja dengan sebaik-baiknya bukan mendapat hasil yang sebaik-baiknya. Itu karena Allah menilai bagaimana kita bekerja, karena hasil itu urusan Allah.
Banyak hikmah yang tersembunyi di balik ayat ini. Hikmah yang bisa disingkap oleh hati mereka yang yakin proses yang baik adalah untuk hasil yang baik. Tidak ada rasa kecewa ketika setelah bekerja dengan sebaik-baiknya lalu menyerahkan semua keputusannya pada Allah.

# Proses sebagai pondasi
Saya tidak mengatakan kalau proses yang panjang itu lebih baik daripada proses yang singkat. Jika proses singkat namun berkualitas, itu lebih baik. Yang pasti manusia yang mengalami proses untuk menjadi lebih baik itu biasanya lebih memiliki pondasi yang kuat. Lebih mampu bertahan ketika niat menjadi pribadi yang lebih baik itu tergoyahkan.
Sudah banyak contoh yang saya temukan untuk pribadi-pribadi instan yang rapuh sekali. Begitu cepat mereka berubah, sampai memaksakan diri menjadi orang lain. Dan mereka jugalah orang-orang yang begitu cepatnya berubah kembali. Rasanya aneh, ketika mereka sudah tahu - lalu berubah menjadi sempurna - lalu pura-pura tidak tahu.

Entahlah, bagaimana kau menginterpretasikan maksud tulisan saya ini teman.
Saya cuma ingin mengatakan, proses itu indah. Seperti kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu, mereka harus menjadi ulat dulu lalu kepompong, baru bisa bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah.
Begitu pun manusia. Saya lebih suka ketika kita menikmati setiap proses pembelajaran dalam menjadikan diri menjadi lebih baik, karena proses itu mengajarkan kita untuk paham, menghayati untuk apa berubah?

Teruntuk semua orang yang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, maka berproseslah, hayati setiap hal baik yang dilakukan.
*untuk adikku, ayuk lebih suka ketika kau memahami mengapa harus berjilbab, atau pake kaos kaki, atau halaqoh... semoga setiap prosesmu menjadikanmu seorang muslimah sejati, karena kesadaranmu sendiri.. ok? ^^