Rabu, 16 Mei 2012

akurindu

Detik ini bagai berhenti disini, membiarkan aku merenungi ke-tidakmengerti-anku akan diriku sendiri.
Mengapa semakin hari aku semakin kembali menjadi anak kecil ketika bercerita dengan seseorang? Dia itu sungguh membuatku ingin bermanja, mengadu bagai kecil dulu. Dia adalah ibuku.
Ah,,,ibu..
Aku tak habis pikir, bagaimana Allah menciptakan hati yang begitu peka untukmu? Bagaimana cepat sekali reseptor otakmu menangkap sinyal eror dari diriku?
Dengan begitu sabar kau bertanya, "Ada apa Nak?" atau "Apa kau sedang sakit?" atau "Kok lesu sekali ngomongnya? Apa yang kau pikirkan?" atau "Berceritalah pada ibu kalau ada masalah" atau "Jangan dipusingkan sendiri kalau punya masalah"
Huffhhh.. Ibu.. 
Kadang aku ingin menangis, sangat ingin, ketika kau menanyakan itu. Kau selalu menanyakan keadaanku, padahal mungkin saja kau sendiri begitu banyak hal yang harus kau pikirkan. Namun jarang aku bertanya apa masalahmu.
Aku kembali menjadi anak kecil.

Ketika aku berceloteh dari A sampai Z. Tentang ketidaksabaranku, tentang tak selera makanku karena tak ada yang seenak masakanmu, sampai tentang sakit perut karena aktivitas hormonal yang menggangguku, tentang capeknya berjuang pasca kampusku, tentang kerja yang ternyata melelahkan, tentang mimpi tidurku, tentang apa saja.
Setiap hari -aku baru menyadarinya-, dia tak pernah absen bertanya sedang apa, sudah makan, atau apa saja. Sampai saat ini, belum apa-apa yang aku berikan untuk membalas kasih sayangnya.
Sekarang aku tersenyum sendiri....
Dia yang begitu hafal semua tentang putrinya, walau tak setiap hari bertatap muka. Dia yang tak pernah protes akan kebiasaan-kebiasaan anehku: yang suka mengajak laptopku berbicara, yang suka memakai pakaian yang itu-itu lagi, yang suka sekali coklat, yang tak bisa jauh dari minyak kayu putih, yang suka menunda-nunda makan, yang suka sotoy bereksperimen memasak (walau sering gagal,,hehe). Semuanya...dia pasti mengetahui lebih dari itu tentangku.
Ah, tiba-tiba aku jadi rindu padanya.... T.T
Teruntuk wanita luar biasa yang Allah utus ke dunia untuk menyempurnakan hidupku "Ibuku sahabatku" ^___^
Bagaimana kau dan ibumu?

#hanyasedangkangenibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 16 Mei 2012

akurindu

Detik ini bagai berhenti disini, membiarkan aku merenungi ke-tidakmengerti-anku akan diriku sendiri.
Mengapa semakin hari aku semakin kembali menjadi anak kecil ketika bercerita dengan seseorang? Dia itu sungguh membuatku ingin bermanja, mengadu bagai kecil dulu. Dia adalah ibuku.
Ah,,,ibu..
Aku tak habis pikir, bagaimana Allah menciptakan hati yang begitu peka untukmu? Bagaimana cepat sekali reseptor otakmu menangkap sinyal eror dari diriku?
Dengan begitu sabar kau bertanya, "Ada apa Nak?" atau "Apa kau sedang sakit?" atau "Kok lesu sekali ngomongnya? Apa yang kau pikirkan?" atau "Berceritalah pada ibu kalau ada masalah" atau "Jangan dipusingkan sendiri kalau punya masalah"
Huffhhh.. Ibu.. 
Kadang aku ingin menangis, sangat ingin, ketika kau menanyakan itu. Kau selalu menanyakan keadaanku, padahal mungkin saja kau sendiri begitu banyak hal yang harus kau pikirkan. Namun jarang aku bertanya apa masalahmu.
Aku kembali menjadi anak kecil.

Ketika aku berceloteh dari A sampai Z. Tentang ketidaksabaranku, tentang tak selera makanku karena tak ada yang seenak masakanmu, sampai tentang sakit perut karena aktivitas hormonal yang menggangguku, tentang capeknya berjuang pasca kampusku, tentang kerja yang ternyata melelahkan, tentang mimpi tidurku, tentang apa saja.
Setiap hari -aku baru menyadarinya-, dia tak pernah absen bertanya sedang apa, sudah makan, atau apa saja. Sampai saat ini, belum apa-apa yang aku berikan untuk membalas kasih sayangnya.
Sekarang aku tersenyum sendiri....
Dia yang begitu hafal semua tentang putrinya, walau tak setiap hari bertatap muka. Dia yang tak pernah protes akan kebiasaan-kebiasaan anehku: yang suka mengajak laptopku berbicara, yang suka memakai pakaian yang itu-itu lagi, yang suka sekali coklat, yang tak bisa jauh dari minyak kayu putih, yang suka menunda-nunda makan, yang suka sotoy bereksperimen memasak (walau sering gagal,,hehe). Semuanya...dia pasti mengetahui lebih dari itu tentangku.
Ah, tiba-tiba aku jadi rindu padanya.... T.T
Teruntuk wanita luar biasa yang Allah utus ke dunia untuk menyempurnakan hidupku "Ibuku sahabatku" ^___^
Bagaimana kau dan ibumu?

#hanyasedangkangenibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar