Rabu, 08 Juni 2011

Keajaiban Itu Tipis Sekali (part 2)

Teman, tulisan ini mungkin terdengar seperti catatan harian..Tapi tujuan lain saya menulis ini adalah untuk berbagi makna, untuk belajar dari setiap peristiwa di sekeliling kita. Silahkan ambil hikmahnya yang dianggap baik, dan tinggalkan hal-hal yang dirasa tak baik untuk dijadikan pelajaran.

Hari penentuan pun tiba..
Sedari kemarin aku sudah tak peduli dengan seminar (he..), jadi aku memilih untuk menghabiskan waktu di kampus saja, mondar mandir, nemenin teman syuro, mondar mandir lagi, untuk menghilangkan cemas.
Padahal, schedule awalku adalah ke ruang baca, persiapkan presentasi, baca lagi literatur, dan lain lain... Yaa, lupakan saja hal itu, pikirku.

Menjelang malam, akhirnya aku sentuh juga laptopku. Aku print powerpoint dan makalah..Ya,ternyata aku masih punya harapan. Latihan presentasi dulu..Yuk...
Handphoneku berdering...
Dosenku! Semoga good news..
Kesimpulannya, ibu tidak bisa datang besok, 'tapi'....
Laptop langsung kumatikan, kubereskan semua print-an ku. Ok, it's the answer..

Teman, dalam kalimatku sebelumnya ada kata 'tapi', yang nanti kujelaskan.
Pagi pun tiba..
Aku bersiap menuju kampus tercinta, dengan pakaian rapi, seperti layaknya mahasiswa yang mau seminar (he..).
Handphoneku berdering lagi. Sahabatku.
Ternyata dia mengetahui problem ku. Lama ditelpon, ia menguatkanku, menasihati, marahin juga sih (jangan cengeng donk res, he...,tau aje). Ya, beliau memang sangat tahu karakterku, saat terbentur masalah atau kondisi stres maka hal yang pertama akan kulakukan adalah menangis (hoho). Sulit memang menghilangkan kebiasaan jelek satu ini..
"Sudah, jangan nangis lagi yo. Tunjukkan kalau kau kuat res. Masa' cuma gara2 ini nyerah sih?"
yap, betul. Jadi malu :p

langkahku tak ragu lagi menuju kampus pagi ini. Tak tanggung-tanggung, satu jam lebih awal aku datang. Layaknya seperti mahasiswa yang mau seminar. Padahal bukan itu, tujuanku adalah mendapat kepastian dari kata 'tapi' pembimbingku tadi malam.

Namun, setibanya di kampus. Salah seorang temanku yang akan maju seminar hari ini menangis di pundakku, butuh penguatan. Satu jam sebelum seminar pagi ini ia mendapat kabar bahwa kedua dosen pembimbingnya tidak dapat hadir seminar karena sedang sakit. Allahu Rabbi,,. Aku biarkan dia menangis dulu sepuasnya, karena aku pun demikian saat berada di posisinya kemarin. Setelah ia pun reda menangis,baru aku bisa menguatkannya dengan kata-kata yang kudapat dari orang-orang yang menguatkanku juga. Thanks my parents, my sister, my friends^^...

Dosen pengasuh mata kuliah seminar pun mengatakan...,"Resty ikut seminar usul bareng dengan seminar hasil tanggal 22 ini. Itu sudah diputuskan bersama oleh dosen kemarin. Oke."
Alhamduillah....
Keajaiban itu datang teman...Tipis sekali waktunya dari perkiraan kita..

Kemarin tanggal 8 adalah terakhir seminar usul, tapi hari ini masih bisa ikut dengan seminar hasil. Aku dan temanku yang batal seminar hari ini ikut dengan seminar hasil. Tidak masalah nilainya akan keluar semester ini atau semester depan, karena tujuanku bukan nilai, tapi juli penelitian.

Ya, mungkin saja hari ini bukan waktu yang tepat untukku. Mungkin aku diberi kesempatan untuk mempersiapkan semua lebih matang lagi. Mungkin aku diberi kesempatan lagi untuk menguasai proposal ini. Positive thinking ^.^

Doaku terjawab.
Banyak hikmah dari ini semua.
Allah mengajarkanku menyerahkan semua urusan padaNya setelah berusaha.
Allah ingin melihatku untuk lebih banyak meminta dan berharap padaNya.
Allah menunjukkanku cara bersyukur, Allah melatih diriku dengan sedikit cemas dan ketakutan.

Chayoo!
Hwaiting!
Ganbatte!
Hamasah!
Keep spirit!
Semangka!
Dan semangatku pun kembali bersinar ^^ Tak masalah menunggu dua minggu...
Selalu teringat pesan, optimis diiringi keikhlasan..
Yah, setidaknya 3 hari ini memberi kesempatan untuk banyak introspeksi,mungkin tawakalku yang kurang, mungkin usahaku belum optimal, mungkin ada hak2 saudaraku belum terpenuhi, mungkin ada janjiku yang terlupakan, mungkin, mungkin, dan masih banyak mungkin.
Ampuni aku ya Rabb, maafkan aku saudaraku...

"Kun" itu hanya hak patennya Allah..
Keajaiban itu tipis sekali, tapi bukan berarti tak ada. Coz life is miracle.
So, i'll be back!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 08 Juni 2011

Keajaiban Itu Tipis Sekali (part 2)

Teman, tulisan ini mungkin terdengar seperti catatan harian..Tapi tujuan lain saya menulis ini adalah untuk berbagi makna, untuk belajar dari setiap peristiwa di sekeliling kita. Silahkan ambil hikmahnya yang dianggap baik, dan tinggalkan hal-hal yang dirasa tak baik untuk dijadikan pelajaran.

Hari penentuan pun tiba..
Sedari kemarin aku sudah tak peduli dengan seminar (he..), jadi aku memilih untuk menghabiskan waktu di kampus saja, mondar mandir, nemenin teman syuro, mondar mandir lagi, untuk menghilangkan cemas.
Padahal, schedule awalku adalah ke ruang baca, persiapkan presentasi, baca lagi literatur, dan lain lain... Yaa, lupakan saja hal itu, pikirku.

Menjelang malam, akhirnya aku sentuh juga laptopku. Aku print powerpoint dan makalah..Ya,ternyata aku masih punya harapan. Latihan presentasi dulu..Yuk...
Handphoneku berdering...
Dosenku! Semoga good news..
Kesimpulannya, ibu tidak bisa datang besok, 'tapi'....
Laptop langsung kumatikan, kubereskan semua print-an ku. Ok, it's the answer..

Teman, dalam kalimatku sebelumnya ada kata 'tapi', yang nanti kujelaskan.
Pagi pun tiba..
Aku bersiap menuju kampus tercinta, dengan pakaian rapi, seperti layaknya mahasiswa yang mau seminar (he..).
Handphoneku berdering lagi. Sahabatku.
Ternyata dia mengetahui problem ku. Lama ditelpon, ia menguatkanku, menasihati, marahin juga sih (jangan cengeng donk res, he...,tau aje). Ya, beliau memang sangat tahu karakterku, saat terbentur masalah atau kondisi stres maka hal yang pertama akan kulakukan adalah menangis (hoho). Sulit memang menghilangkan kebiasaan jelek satu ini..
"Sudah, jangan nangis lagi yo. Tunjukkan kalau kau kuat res. Masa' cuma gara2 ini nyerah sih?"
yap, betul. Jadi malu :p

langkahku tak ragu lagi menuju kampus pagi ini. Tak tanggung-tanggung, satu jam lebih awal aku datang. Layaknya seperti mahasiswa yang mau seminar. Padahal bukan itu, tujuanku adalah mendapat kepastian dari kata 'tapi' pembimbingku tadi malam.

Namun, setibanya di kampus. Salah seorang temanku yang akan maju seminar hari ini menangis di pundakku, butuh penguatan. Satu jam sebelum seminar pagi ini ia mendapat kabar bahwa kedua dosen pembimbingnya tidak dapat hadir seminar karena sedang sakit. Allahu Rabbi,,. Aku biarkan dia menangis dulu sepuasnya, karena aku pun demikian saat berada di posisinya kemarin. Setelah ia pun reda menangis,baru aku bisa menguatkannya dengan kata-kata yang kudapat dari orang-orang yang menguatkanku juga. Thanks my parents, my sister, my friends^^...

Dosen pengasuh mata kuliah seminar pun mengatakan...,"Resty ikut seminar usul bareng dengan seminar hasil tanggal 22 ini. Itu sudah diputuskan bersama oleh dosen kemarin. Oke."
Alhamduillah....
Keajaiban itu datang teman...Tipis sekali waktunya dari perkiraan kita..

Kemarin tanggal 8 adalah terakhir seminar usul, tapi hari ini masih bisa ikut dengan seminar hasil. Aku dan temanku yang batal seminar hari ini ikut dengan seminar hasil. Tidak masalah nilainya akan keluar semester ini atau semester depan, karena tujuanku bukan nilai, tapi juli penelitian.

Ya, mungkin saja hari ini bukan waktu yang tepat untukku. Mungkin aku diberi kesempatan untuk mempersiapkan semua lebih matang lagi. Mungkin aku diberi kesempatan lagi untuk menguasai proposal ini. Positive thinking ^.^

Doaku terjawab.
Banyak hikmah dari ini semua.
Allah mengajarkanku menyerahkan semua urusan padaNya setelah berusaha.
Allah ingin melihatku untuk lebih banyak meminta dan berharap padaNya.
Allah menunjukkanku cara bersyukur, Allah melatih diriku dengan sedikit cemas dan ketakutan.

Chayoo!
Hwaiting!
Ganbatte!
Hamasah!
Keep spirit!
Semangka!
Dan semangatku pun kembali bersinar ^^ Tak masalah menunggu dua minggu...
Selalu teringat pesan, optimis diiringi keikhlasan..
Yah, setidaknya 3 hari ini memberi kesempatan untuk banyak introspeksi,mungkin tawakalku yang kurang, mungkin usahaku belum optimal, mungkin ada hak2 saudaraku belum terpenuhi, mungkin ada janjiku yang terlupakan, mungkin, mungkin, dan masih banyak mungkin.
Ampuni aku ya Rabb, maafkan aku saudaraku...

"Kun" itu hanya hak patennya Allah..
Keajaiban itu tipis sekali, tapi bukan berarti tak ada. Coz life is miracle.
So, i'll be back!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar