Jumat, 01 Juni 2012

sepucuk hati buat ibu

Kau Malaikatku

Gelap, pekat, memaksa untuk meronta
Kering, gersang, menyiksaku dalam kehausan
Saat itu dewiku datang
Ia membawa pelita penerang kegelapanku
Dan ia bawa telaga menggenangi kekeringanku
Seisi dunia memuja cintamu
Aku pun tak dapat memungkiri hal itu
Aku butuh cintamu, aku selalu haus kasih sayangmu
Jangan sampai tetesan bening itu jatuh dari sudut matamu, malaikatku
Karena laramu menyiksaku, bahagiamu itu citaku
Hati kecil memaksa mulutku untuk mengatakan:
Duduklah di sisiku selalu
Ibu....

Sepenggal puisi (jadul) yang masih tersimpan dalam catatanku, ditulis 29 Januari 2005. 
Teruntuk ibundaku yang begitu amat sangat aku sayangi, selamat hari lahir -2 Juni- yang ke-47 tahun.
Doanya aku transfer langsung sama Allah.
Semoga ibunda selalu disayang Allah ^__^
Peluk cium penuh cinta dari ananda..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 01 Juni 2012

sepucuk hati buat ibu

Kau Malaikatku

Gelap, pekat, memaksa untuk meronta
Kering, gersang, menyiksaku dalam kehausan
Saat itu dewiku datang
Ia membawa pelita penerang kegelapanku
Dan ia bawa telaga menggenangi kekeringanku
Seisi dunia memuja cintamu
Aku pun tak dapat memungkiri hal itu
Aku butuh cintamu, aku selalu haus kasih sayangmu
Jangan sampai tetesan bening itu jatuh dari sudut matamu, malaikatku
Karena laramu menyiksaku, bahagiamu itu citaku
Hati kecil memaksa mulutku untuk mengatakan:
Duduklah di sisiku selalu
Ibu....

Sepenggal puisi (jadul) yang masih tersimpan dalam catatanku, ditulis 29 Januari 2005. 
Teruntuk ibundaku yang begitu amat sangat aku sayangi, selamat hari lahir -2 Juni- yang ke-47 tahun.
Doanya aku transfer langsung sama Allah.
Semoga ibunda selalu disayang Allah ^__^
Peluk cium penuh cinta dari ananda..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar