Selasa, 28 Mei 2013

sometime

Bukan memutuskan.
Juga tidak mendendam.
Hanya memudahkan.
Memudahkan semua urusan.
Supaya hati tenang.
Dan jiwa akan tentram.
Jadi, jangan memulainya lagi. Untuk apapun.
Karena dalam hidup, ada hal yang bisa diperbaiki, namun ada juga yang biarlah ia tetap seperti itu, untuk dibuang jauh, lalu dilupakan.
Untuk sementara atau bahkan selamanya.
Kadang ketika menulis di lembaran buku, kita bisa menghapus bagian yang salah dengan mudah, namun kadang juga kita mesti merobek lembaran tersebut, untuk dibuang.
Untuk sementara atau bahkan selamanya.

apa banget

Sudah tak terbilang hari lamanya blog ini saya tinggalkan. Banyak sekali kisah yang lewat saya tuangkan. Tidak ada alasan sebenarnya untuk tak menulis. Emangnya, sibuk, gak punya waktu, males itu masuk kriteria alasan? aduuuuhhh,, saya mau nulis lagi  >,<

*menyepi
*cari inspirasi.......






skenario yang terbaik (bang tere)

*Skenario yang terbaik

Engkau tahu, duhai tetes air hujan, kering sudah air mata, tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau boleh, ingin kutitipkan banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.

Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru 'tokekk', aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak, lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya 'iya', dan berharap kau berhenti jika memang sudah 'iya', tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.

Engkau tahu, duhai retakan dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana merekatkannya kembali, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Wahai orang-orang yang merindu, maka malam ini, akan kusampaikan sebuah kabar gembira dari sebuah nasehat bijak. Kalian tahu, buku-buku cinta yang indah, film-film roman yang mengharukan, puisi-puisi perasaan yang mengharu biru, itu semua ditulis oleh penulisnya. Maka, biarlah, biarlah kisah perasaan kalian yang spesial, ditulis langsung oleh Tuhan. Percayakan pada yang terbaik.

--Tere Liye

Selasa, 28 Mei 2013

sometime

Bukan memutuskan.
Juga tidak mendendam.
Hanya memudahkan.
Memudahkan semua urusan.
Supaya hati tenang.
Dan jiwa akan tentram.
Jadi, jangan memulainya lagi. Untuk apapun.
Karena dalam hidup, ada hal yang bisa diperbaiki, namun ada juga yang biarlah ia tetap seperti itu, untuk dibuang jauh, lalu dilupakan.
Untuk sementara atau bahkan selamanya.
Kadang ketika menulis di lembaran buku, kita bisa menghapus bagian yang salah dengan mudah, namun kadang juga kita mesti merobek lembaran tersebut, untuk dibuang.
Untuk sementara atau bahkan selamanya.

apa banget

Sudah tak terbilang hari lamanya blog ini saya tinggalkan. Banyak sekali kisah yang lewat saya tuangkan. Tidak ada alasan sebenarnya untuk tak menulis. Emangnya, sibuk, gak punya waktu, males itu masuk kriteria alasan? aduuuuhhh,, saya mau nulis lagi  >,<

*menyepi
*cari inspirasi.......






skenario yang terbaik (bang tere)

*Skenario yang terbaik

Engkau tahu, duhai tetes air hujan, kering sudah air mata, tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau boleh, ingin kutitipkan banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.

Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru 'tokekk', aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak, lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya 'iya', dan berharap kau berhenti jika memang sudah 'iya', tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.

Engkau tahu, duhai retakan dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana merekatkannya kembali, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Wahai orang-orang yang merindu, maka malam ini, akan kusampaikan sebuah kabar gembira dari sebuah nasehat bijak. Kalian tahu, buku-buku cinta yang indah, film-film roman yang mengharukan, puisi-puisi perasaan yang mengharu biru, itu semua ditulis oleh penulisnya. Maka, biarlah, biarlah kisah perasaan kalian yang spesial, ditulis langsung oleh Tuhan. Percayakan pada yang terbaik.

--Tere Liye