Senin, 26 Maret 2012

tentang lima huruf bernama CINTA

Kalau bicara tentang lima huruf ini, rasanya otakku berhenti mencari track-track memori untuk menuangkannya dengan verbal maupun tulisan. Lidahku pun mendadak kaku untuk menguraikannya menjadi untaian makna. Lebih tepatnya saya akan mengerutkan dahi ketika diminta menjelaskannya. Karena C.I.N.T.A itu menurut saya kompleks, luas, tak terkotak dalam satu makna saja, tak dapat dipandang dari satu sisi saja, dan tak dapat dijudge salah atau benar sembarang saja.

Bukankah lima huruf itu begitu hebat di mata siapa saja? Cinta mampu menghebatkan orang yang lemah. Cinta mampu menyatukan persepsi orang yang berbeda. Setiap makhluk bernama manusia pasti mengenalnya, tak perlu belajar dari bangku sekolah, tak perlu berguru sampai ke negeri Cina.
Kata para penyair, cinta itu anugerah. Tentu saja. Karena apapun yang indah adalah milik-Nya. Hanya karena Allah menitipkan sedikit saja rasa cintaNya untuk manusia, manusia sudah kepalang bahagia.
Dengan cinta, manusia menjadi pemurah.
Dengan cinta, manusia mengerti rasa.
Dengan cinta, manusia menjadi lebih beradab.
Dengan cinta, manusia mampu mengolah titipan berharga, yakni akal.
Maka, tak perlu ada kata buta di belakang cinta. Karena cinta itu cahaya, menerangi sekelilingnya, menerangkan jiwa dan hati yang gelap karena prasangka dan dosa.
Maka cinta tak butuh kata mati. Karena cinta itu sesuatu yang hidup dalam sanubari manusia. Mampu menjadi obat yang menyembuhkan hati yang sakit, bahkan menghidupkan hati yang mati. Karena sekali lagi, cinta adalah perpanjangan Rahman dan Rahim.
Maka tak wajar ada kata jatuh di depan cinta. Karena cinta tak identik dengan kesakitan. Harusnya ia menyehatkan, membangun kekuatan. Lebih anggun ketika kata bangun dipasangkan dengannya. Karena membangun cinta adalah kata yang sempurna. Untuk menggambarkan sebuah kerja nyata dalam mensyukurinya.
Dan lebih kejam jika cinta disandingkan dengan kata monyet. Ha! Karena cinta itu milik semua makhluk. Yang Allah titipkan agar manusia berbahagia karenanya. Namun agar tetap waspada ketika hati telah dibutakan karena salah memaknainya.

ketika cinta bicara

Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki. Kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?
Syyaahh...blesss, sebuah kalimat dari Asma Nadia yang membuat saya ingin segera mengepalkan tangan ke atas seperti hendak bertakbir, seraya berteriak, "Sepakatttttt!!!!!!"
Hah, mungkin karena saya terlalu parno setelah membaca (mungkin berulang kali) kisah pilu perempuan setia yang dikhianati kesetiaannya.
Yah, tidak usah membahas terlalu dalam 'mengapa'. Karena saya pun tidak tahu jawabannya, tentu saja karena saya bukan seorang laki-laki.
Andai laki-laki bisa memahami bagaimana perempuan memaknai cinta. Bagaimana seorang perempuan begitu mengagungkan cinta yang sudah diikrarkan. Bagaimana pentingnya cinta dalam hidup perempuan. Dan yang paling penting bagaimana perempuan hanya memiliki satu cinta untuk orang yang dicintainya dan hanya menginginkan satu cinta yang setia untuk dirinya.
Busyettt, sok tauk banget gak saya? Halahhh..
Yang pasti, cinta itu sesuatu yang indah, ia tidak pantas disandingkan dengan kata jatuh, atau mati. Karena cinta itu membangunkan jiwa yang lelah dan cinta menghidupkan jiwa yang mati..(#plakkk)
Okey, kali ini izinkan saya mengumpulkan makna-makna cinta menurut beberapa pakarnya :)
-------------------------------------------
cinta menurutku tak berwarna
... ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya
ia pun menjadi kuning, biru dan merah
sebagaimana kau menginginkannya
cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
tentang kejujuran dan keberanian
tentang kemarahan dan kasih sayang
cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
sebab ia menenggelamkan kita
pada angan-angan dan mimpi yang abadi
dan cintaku padamu
adalah surga yang tak bisa kumasuki
jika tanpamu
(Asma Nadia)

eSPede itu....rasa nano-nano

And the new life has begin...
tarraaa!!!

Dear my blog, i'm so sorry because dah lama gak nguneg2 ke kamu :)
Kali ini aku datang dengan kisah baru, good news..Wahh...
Nama Resti itu sekarang menjadi panjang sedikit, yah tiga huruf, Resti, S.Pd.
Rasanya gimana?
Yah, aku bilang nano-nano. Ada rasa manis semanis coklat, asemnya asem jawa, asinnya garam inggris (*eh, gak ding, emang garam inggris asin gak sih?)

Apa kalian masih ingat cerita-ceritaku sebelumnya? Keajaiban Itu Tipis Sekali part 1 dan 2?
Hmm, baiklah, there's something miracle again! Tapi aku tidak mau menyebutnya sebagai Keajaiban Itu Tipis Sekali part 3. Tentu saja, akan sangat mudah ditebak bukan jika aku menuliskan judul itu.

Sarjana pendidikan tentu saja bukan perkara yang mudah. Beratttt,,baik itu saat berjuang mendapatkannya dan terlebih berat lagi ketika berjuang mempertanggungjawabkannya.

Ahh, i have no idea to tell more words again.........

Senin, 26 Maret 2012

tentang lima huruf bernama CINTA

Kalau bicara tentang lima huruf ini, rasanya otakku berhenti mencari track-track memori untuk menuangkannya dengan verbal maupun tulisan. Lidahku pun mendadak kaku untuk menguraikannya menjadi untaian makna. Lebih tepatnya saya akan mengerutkan dahi ketika diminta menjelaskannya. Karena C.I.N.T.A itu menurut saya kompleks, luas, tak terkotak dalam satu makna saja, tak dapat dipandang dari satu sisi saja, dan tak dapat dijudge salah atau benar sembarang saja.

Bukankah lima huruf itu begitu hebat di mata siapa saja? Cinta mampu menghebatkan orang yang lemah. Cinta mampu menyatukan persepsi orang yang berbeda. Setiap makhluk bernama manusia pasti mengenalnya, tak perlu belajar dari bangku sekolah, tak perlu berguru sampai ke negeri Cina.
Kata para penyair, cinta itu anugerah. Tentu saja. Karena apapun yang indah adalah milik-Nya. Hanya karena Allah menitipkan sedikit saja rasa cintaNya untuk manusia, manusia sudah kepalang bahagia.
Dengan cinta, manusia menjadi pemurah.
Dengan cinta, manusia mengerti rasa.
Dengan cinta, manusia menjadi lebih beradab.
Dengan cinta, manusia mampu mengolah titipan berharga, yakni akal.
Maka, tak perlu ada kata buta di belakang cinta. Karena cinta itu cahaya, menerangi sekelilingnya, menerangkan jiwa dan hati yang gelap karena prasangka dan dosa.
Maka cinta tak butuh kata mati. Karena cinta itu sesuatu yang hidup dalam sanubari manusia. Mampu menjadi obat yang menyembuhkan hati yang sakit, bahkan menghidupkan hati yang mati. Karena sekali lagi, cinta adalah perpanjangan Rahman dan Rahim.
Maka tak wajar ada kata jatuh di depan cinta. Karena cinta tak identik dengan kesakitan. Harusnya ia menyehatkan, membangun kekuatan. Lebih anggun ketika kata bangun dipasangkan dengannya. Karena membangun cinta adalah kata yang sempurna. Untuk menggambarkan sebuah kerja nyata dalam mensyukurinya.
Dan lebih kejam jika cinta disandingkan dengan kata monyet. Ha! Karena cinta itu milik semua makhluk. Yang Allah titipkan agar manusia berbahagia karenanya. Namun agar tetap waspada ketika hati telah dibutakan karena salah memaknainya.

ketika cinta bicara

Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki. Kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?
Syyaahh...blesss, sebuah kalimat dari Asma Nadia yang membuat saya ingin segera mengepalkan tangan ke atas seperti hendak bertakbir, seraya berteriak, "Sepakatttttt!!!!!!"
Hah, mungkin karena saya terlalu parno setelah membaca (mungkin berulang kali) kisah pilu perempuan setia yang dikhianati kesetiaannya.
Yah, tidak usah membahas terlalu dalam 'mengapa'. Karena saya pun tidak tahu jawabannya, tentu saja karena saya bukan seorang laki-laki.
Andai laki-laki bisa memahami bagaimana perempuan memaknai cinta. Bagaimana seorang perempuan begitu mengagungkan cinta yang sudah diikrarkan. Bagaimana pentingnya cinta dalam hidup perempuan. Dan yang paling penting bagaimana perempuan hanya memiliki satu cinta untuk orang yang dicintainya dan hanya menginginkan satu cinta yang setia untuk dirinya.
Busyettt, sok tauk banget gak saya? Halahhh..
Yang pasti, cinta itu sesuatu yang indah, ia tidak pantas disandingkan dengan kata jatuh, atau mati. Karena cinta itu membangunkan jiwa yang lelah dan cinta menghidupkan jiwa yang mati..(#plakkk)
Okey, kali ini izinkan saya mengumpulkan makna-makna cinta menurut beberapa pakarnya :)
-------------------------------------------
cinta menurutku tak berwarna
... ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya
ia pun menjadi kuning, biru dan merah
sebagaimana kau menginginkannya
cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
tentang kejujuran dan keberanian
tentang kemarahan dan kasih sayang
cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
sebab ia menenggelamkan kita
pada angan-angan dan mimpi yang abadi
dan cintaku padamu
adalah surga yang tak bisa kumasuki
jika tanpamu
(Asma Nadia)

eSPede itu....rasa nano-nano

And the new life has begin...
tarraaa!!!

Dear my blog, i'm so sorry because dah lama gak nguneg2 ke kamu :)
Kali ini aku datang dengan kisah baru, good news..Wahh...
Nama Resti itu sekarang menjadi panjang sedikit, yah tiga huruf, Resti, S.Pd.
Rasanya gimana?
Yah, aku bilang nano-nano. Ada rasa manis semanis coklat, asemnya asem jawa, asinnya garam inggris (*eh, gak ding, emang garam inggris asin gak sih?)

Apa kalian masih ingat cerita-ceritaku sebelumnya? Keajaiban Itu Tipis Sekali part 1 dan 2?
Hmm, baiklah, there's something miracle again! Tapi aku tidak mau menyebutnya sebagai Keajaiban Itu Tipis Sekali part 3. Tentu saja, akan sangat mudah ditebak bukan jika aku menuliskan judul itu.

Sarjana pendidikan tentu saja bukan perkara yang mudah. Beratttt,,baik itu saat berjuang mendapatkannya dan terlebih berat lagi ketika berjuang mempertanggungjawabkannya.

Ahh, i have no idea to tell more words again.........